Description and Analysis of Madrasah Diniyah in Southern Kalimantan
Main Article Content
One of Islamic educational institutions that still exists and is acknowledged by the community and the government is Madrasah Diniyah (Islamic School) which, in the past period, was recognized as Arabic School. This institution has been strengthened by the government regulation of the Republic of Indonesia, Number 55/2007 about Religion Education and Religious Education. In line with the rapid growth of educational institutions in Indonesia in the last decade, it is important to look at the existance and the role of Madrasah Diniyah as well as its contributions in developing Indonesian Human Resource. In particular, this article is intended to have a look at its existence in the area of curriculum, teaching-learning process, and management. By using qualitative approach, 20 Madrasah Diniyahs were researched spreading in 4 regions in South Kalimantan, namely Barito Kuala, Banjar, Tanah Laut, and Hulu Sungai Tengah. The research findings indicate that the curriculum of Madrasah Diniyah in South Kalimantan varies, consisting of 1) The curriculum is in accordance with the curriculum policy of Department of Religious Affairs; 2) Adopting the curriculum of Religious Affairs Department and, at the same time, adopting essential Islamic knowledge written in Islamic-Arabic books (Malay Arab); 3) The curriculum developed by Madrasah Diniyah itself. In the context of teaching and learning process, it is conducted classically with simple media and various methods, using standard books used at Pondok Pesantren. In the context of management, Madrasah Diniyah is simply managed and still needs good administration.
Abdurrahman. (2018). Pemikiran tentang Pendidikan Pesantren, Jurnal Pusaka Media Kajian dan Pemikiran Islam, Vol. 5 Nomor 2, 48-70.
Ahmad, J., & Manusia, A. P. K. (2002). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah.
Aisyah, S. (2015). Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar. Yogyakarta: Deepublish.
Alia, Nur. (2015). Madrasah Diniyah Takmiliyah Dalam Perspektif Standar Pelayanan Minimal di Kabupaten Cirebon. Penamas, 28(3), 445-462.
Almasri, M. N. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia: Implementasi dalam Pendidikan Islam. Kutubkhanah, 19(2), 133-151.
Amin, Headri. (2006). Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jakarta: Diva Pustaka.
Arifin, H. M. (1991). Kapita Selekta Pendidikan: Islam dan Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Aritonang, K. T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Santri.Jurnal Pendidikan Penabur, 7(10), 11-21.
Azra, A. (2002). Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi.Jakarta: Kompas.
. (1995). Jaringan Ulama Nusantara Abad XVII-XVIII. Bandung: Mizan
Bahri, S. (2017). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah IslamFutura, 11(1), 15-34.
Bogdan, R.C. dan Biklen, S.N. (1992), Qualitatif Research for Education and Introduction to Theory and Method. Boston: Allyn & Bacon.
Dacholfany, M. I. (2015). Reformasi Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era Globalisasi.AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam, 20(1), 173-194.
Daulay, Haidar Putra. (2018). Sejarah Pertumbuhan & Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta; Kencana.
Depdiknas. (2000). Manajemen Sekolah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Departemen Agama, R.I.(2003). Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembangannya. Jakarta: Departemen Agama RI.
Ghony, M. D., & Almanshur, F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Hamalik, Oemar. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Ikhwan, A. (2017). Kajian Sosio-Historis Pendidikan Islam Indonesia Era Reformasi.EDUKASI: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 14-32.
Iskandar, I. (2012). Dakwah dan Individualisme, Materialisme dan Hedonisme. Jurnal Tabligh, 13(1), 17-30.
Kementerian Agama RI (2015), Pengembangan Model Pembelajaran Madrasah Diniyah Takmiliyah, (Jakarta: Dirjen Pendis Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren)..
Kementerian Agama RI (2015), Standar Nasional Pendidikan Diniyah Takmiliyah dalam Standar Isi dan Kompetensi Lulusan, (Jakarta: Dirjen Pendis Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren).
Majid, Abdul (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Maya, R. (2017). Esensi Guru dalam Visi-Misi Pendidikan Karakter. Edukasi Islami: JurnalPendidikan Islam, 2(03).
Nata, Abuddin (2012). Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam diIndonesia. Kencana.
Nazir, Moh. (2011). Metedologi Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bogor : Ghalia Indonesia Nizah, N. (2016). Dinamika Madrasah Diniyah: Suatu Tinjauan Historis. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 11(1).
Peraturan Menteri Agama RI No. 13 tahun 1964 tentang Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Madarash Diniyah
Peraturan Menteri Agama No. 03 tahun 1983 tentang Kurikulum Madrasah Diniyah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2014 tentang Pendidikan Keagaman Islam
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Rosyadi, A. R., Mujahidin, E., & Muchtar, A. (2013). Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Wajib Belajar Madrasah Diniyah Awwaliyah di Kabupaten Pandeglang. Ta'dibuna:Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 1-16.
Saragih, A. H. (2008). Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar.
JurnalTabularasa, 5(1), 23-34.
Sakti, B. P. (2016). Etika dan Profesi Guru SD Di Tengah Perkembangan Zaman. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Proceeding PGSD Universitas Kuningan 2016, 1(1), 99–107. https://proceeding.uniku.ac.id/index.php/pgsd2016/article/view/10
Solichin, M. M. (2006). Belajar dan Mengajar Dalam Pandangan Al-Ghazâlî. TADRIS:Jurnal Pendidikan Islam, 1(2).
Sobel, D. (2004). Place-Based Education: Connecting Classroom and Communities, Barrington, Orion Society.
Smith, G. A., & Sobel, D. (2014). Place-and Community-Based Education in Schools. New York: Routledge Taylor and Francis Group.
Solihin, I. (2018). Madrasah dan Pertumbuhan Keilmuan Dunia Islam: Sebuah KajianSosio-Historis. Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1), 97-106.
Tamuri, A. H., Ismail, M. F., & Jasmi, K. A. (2012). Komponen Asas untuk Latihan Guru Pendidikan Islam [Basic Components for Islamic Education Teacher Training]. Global Journal Al-Thaqafah, 2(2), 53-63.
Tim Dosen FT UIN Maulana Malik Ibrahim. (2011). Pendidikan Islam dari ParadigmaKlasik hingga Kontemporer, Malang: UIN Malang Press.
Tilaar, H. A. R. (2000). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Umar, M. (2016). Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat Dalam Pendidikan. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), 18-29.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2016). Transformasi pendidikan abad 21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global. In ProsidingSeminar Nasional Pendidikan Matematika (Vol. 1, No. 26, pp. 263-278).
Yaqin, Husnul, Norlaila, dan Ahmad Zakki Mubarak. (2011). Profil Madrasah Diniyah di Kota Banjarmasin. Banjarmasin: Puslit IAIN Antasari
Zainuddin. (1991). Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali.Jakarta:Bumi Aksara
Sadiman, Arief S. dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.